yk0hsoiaqw7qjrouu69i
in

Mahasiswa KKLI IAIN Ternate, Tak Diterima Beberapa Desa di Pulau Makeang

WhatsApp Image 2020-03-11 at 23.42.06.jpeg
Situasi mahasiswa KKLI 2020 IAIN Ternate yang tidak mendapat tempat di Desa. Foto: Fardi M. Nur/cermat

Ratusan mahasiswa dikabarkan ditolak oleh beberapa desa di Pulau Makeang, Halmahera Selatan, Maluku Utara, saat hendak ikut program Kuliah Kerja Lapangan Integratif (KKLI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate.

Mahasiswa yang diberangkatkan oleh panitia KKLI 2020 itu, sebanyak 110 0rang, khususnya di Kecamatan Pulau Makeang. Mereka diberangkatkan ke Pulau Makeang dari pelabuhan Bastiong Ternate menggunakan dua speed boat.“2 jam perjalanan.

Kami berangkat sekira pukul 07.35 dan turun di Desa Rabut Dayo, Pulau Makeang. Kami baru tahu, saat di atas speed boat, bahwa ada sekira 7 desa yang tidak menerima kedantagan mahasiswa,” ungkap salah satu mahasiswa kepada cermat, Kamis (12/03/2020).

Selain itu, penelusuran cermat, pemberitahuan yang diberikan dari kampus tentang kedatangan mahasiswa KKLI disetiap desa, baru diketahui di malam hari oleh pihak desa, dan besok mahasiswanya sudah datang.

WhatsApp Image 2020-03-11 at 23.43.29.jpeg
Para mahasiswa sedang berjalan kaki, mancari Desa pengganti. Foto: Fardi M. Nur/cermat

Beberapa sumber dari mahasiswa KKLI IAIN Ternate kepada cermat mengatakan, awalnya ada 15 Desa yang menjadi tujuan dari Mahasiswa KKLI ini, hanya saja, ada pembatalan sehingga tersisa 8 Desa saja.

Salah satu Staf Kecamatan Pulau Makeang, Munadir Hamid mengatakan, beberapa hari yang lalu, ada salah satu dosen yang mendatangi Kantor Camat Pulau Makeang, lalu pihaknya mengarahkan dosen tersebut untuk bertemu dengan seluruh kepala desa di Pulau Makeang.

“kami mengarahkan bapak dosen itu agar bertemu sama kepala desa yang dilibatkan oleh kampus untuk agenda KKLI 2020, setelah itu beliau pun pergi, selanjutnya kami serahkan semuanya ke pihak Kampus IAIN Ternate untuk komunikasi dengan pihak terkait,” kata Munadir.

Munandar curiga, pihak Kampus IAIN Ternate tidak komunikasi lebih lanjut dengan beberapa kepala desa yang ada di Kecamatan Pulau Makeang.

Makanya, mereka, pihak pemerintah desa menolak kedatangan mahasiswa KKLI 2020.“Ini semua salah dari Kepanitiaan KKLI.

Pengalaman kemarin, ada mahasiswa dari Unkhair dan UMMU yang datang di Pulau Makeang ini, kami mengurusnya tidak seribet ini,” tambah Munandar.

Sementara, dosen pembimbing yang ditugaskan oleh Panitia KKLI, Ansar Tohe, mengaku kalau ini memang kesalahan panitia karena mereka tidak melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pemerintah desa.

“Saya ini hanya sebatas pembimbing mahasiswa selama berada di Pulau Makeang, jadi saya kurang tahu tentang ini,” ungkap Ansar.

Seharusnya, kata dia, surat sudah dikeluarkan 3 hari sebelum Mahasiswa KKLI datang, dengan begitu, pihak dari Desa bisa menyiapkan apa saja yang disiapkan.

Sementara itu, Sekretaris Desa Matang Tengin, Suritno Hi Kumardi bilang, pihaknya belum menyiapkan tempat untuk teman-teman mahasiswa karena dari pemerintah desa juga baru tahu tadi malam kalau akan ada kedatangan dari mahasiswa IAIN Ternate.

Menurutnya, kedatangan para mahasiswa ini sangat tiba-tiba.”tapi masalah itu kami tidak pikirkan, karena kalian juga sudah sampai di sini, yang penting semuanya tetap turun KKLI,” ujar Suritno.

Source: Kumparan.com

What do you think?

Written by admin

Ngokor000031239

Meninggalkan yang Baik Demi yang Cantik, Terkadang Akan Membuatmu Menyesal Dikemudian Hari

IMG 20200312 192540 resize 80

Mobil Goyang-goyang, Oknum Dokter dan Perawat Digerebek di Bandara Haluoleo