Ikhtisar.net – Gunung Anak Krakatau kembali erupsi. Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam, 10 April 2020 kemarin.
Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id menyebut aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.
Sementara itu, dari pos pemantau melaporkan abu berwarna hitam dan abu yang keluar dari puncak Gunung Anak Krakatau bergerak ke timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.
“Letusan terjadi hingga pagi ini,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (11/4/2020).
Saat ini status Gunung Anak Krakatau berada pada level II atau waspada.
Jika kini Anak Krakatau yang jadi sorotan, pendahulunya, Gunung Krakatau pun bernasib demikian. Letusannya pada 1883 membuatnya tercatat sebagai salah satu erupsi gunung api terdahsyat di dunia.
Sebelumnya, nenek moyang gunung itu juga pernah bikin dunia gonjang-ganjing pada tahun 535 Masehi. Salah satunya, pernah membelah pulau Jawa dan Sumatera.
Selain itu, berikut ini lima fakta soal kedahsyatan letusan Gunung Krakatau sebelum erupsi kolosal pada 1883 yang mungkin belum banyak diketahui publik:
1. Membelah Pulau Jawa dan Menciptakan Sumatera
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2557744/original/063526300_1545977566-20181228-Seismograf-Tsunami-1.jpg)
David Keys, seorang arkeolog dan koresponden koran The Independent London, meluncurkan sebuah buku berjudul “Catastrophe: An Investigation into the Origins of the Modern World” (1999).
Ada hal yang menarik dalam buku tersebut, yaitu kesimpulannya bahwa Krakatau pernah meletus tahun 416 Masehi atau 535 Masehi dan implikasinya terhadap terjadinya perubahan peradaban dunia secara global.
Halaman: First |1 | 2 | 3 | ... | Next → | Last
Rekomendasi