in

Penularan Lokal Kasus ke-27 Corona di Indonesia “Dijelaskan” Dokter Italia

Baru-baru ini Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Yurianto mengabarkan, kini ada 27 kasus positif Covid-19 di Indonesia. 

Yang bikin penasaran, kasus ke-27 yang dialami seorang pria berusia 33 tahun diduga terjadi akibat penularan lokal. “Saat ini kita masih memberikan tanda tanya soal local transmission-nya dari mana? Ini yang menjadi bagian pekerjaan kita untuk telusuri,” ujar Yuri (10/3/2020). 

Sang pasien kasus ke-27 Corona di Indonesia bukan warga asing. Ia juga tidak masuk kategori terjangkit Corona di luar negeri. Yuri juga memastikan,  penularan terhadap kasus ke-27 ini bukan berasal dari klaster Jakarta maupun kapal pesiar di Jepang.

Kasus-kasus pertama Corona di Eropa

Penyebaran wabah Corona Covid-19 di Eropa dimulai dengan 3 kasus pertama yang ditemukan di Perancis pada 24 Januari 2020, kemudian ditemukan di 11 negara lain (per 26 Februari 2020), termasuk Italia.

Kasus pertama di Jerman dilaporkan ada 27 Januari 2020. Pasien kasus pertama di Jerman adalah seorang pria Munich yang mengikuti pertemuan di mana hadir pula pegawai dari China.

Si pegawai dari China saat itu belum menunjukkan gejala, Setelah pulang ke Tiongkok, baru ia terdeteksi positif Corona.

Di Italia, kasus positif Covid-19 pertama pada 31/1 adalah dua turis China berusia 60-an tahun yang sedang berwisata di Roma.

Pada 21 Februari di Codogno, 61 km dari Milan, merebak Covid-19, Yang terjangkit pertama-tama adalah pria usia 38 tahun.

Ia mungkin tertular dari temannya yang pada Januari sempat bepergian ke China. 

Misteri Kasus Corona di Vo’ Euganeo

Salah satu misteri yang menarik perhatian adalah terjangkitnya dua orang lansia di kota Vo’ Euganeo, dekat Padua, Provinsi Veneto, Pasien pertama berusia 86 tahun.

Pasien kedua 88 tahun Mereka tidak melakukan perjalanan ke China.

Mereka tidak bertemu orang-orang yang kembali dari Negeri Tiongkok, Mereka juga jarang meninggalkan rumah.

Mereka hidup sendiri Mereka tidak menghadiri tempat-tempat yang berisiko, Semua anggota keluarga mereka negatif virus Corona.

Bagaimana mungkin kedua lansia, yang tinggal di dua rumah berbeda di pusat kota kecil V0′ Euganeo terjangkit virus Corona?

Misteri Pasien ke-27 Corona di Indonesia

Kita belum mengetahui detail pasien ke-27 Corona di Indonesia. Tampaknya sang pasien ke-27 ini juga memiliki kesamaan dengan dua pasien corona di Vo’.

Seperti keterangan juru bicara Kemenkes, sang pasien ke-27 Covid-19 di Indonesia bukan WNA, tak bepergian ke luar negeri akhir-akhir ini, tidak melakukan kontak dengan orang yang baru saja pulang dari zona wabah, dan tidak berkaitan dengan kluster Corona mana pun. 

Bagaimana mungkin pasien ke-27 ini terjangkit Corona? Bagaimana bisa terjadi transmisi lokal padanya?

Teori Dokter Italia

Menurut dr Francesca Russo, seorang dokter di Veneto (yang ibu kotanya adalah Venezia) Italia, ada penjelasan masuk akal soal transmisi lokal.

“Kisah kedua pasien di Vo’ menunjukkan bahwa virus telah beredar di Eropa untuk waktu yang lama, setidaknya sebulan lebih awal dari pada hari Jumat 21 Februari, ketika dua kasus di Vo’ didiagnosis.”

dr Francesca Russo -catania.gds.it

dr Francesca Russo -catania.gds.it Francesca menjelaskan, “Kami percaya bahwa virus telah beredar selama beberapa waktu, bersama dengan virus flu normal. Namun, pada subyek yang lemah (seperti orang lanjut usia), virus penyebab Covid-19 menyebabkan pneumonia.

Virus tersebut tiba di Eropa pada waktu yang belum bisa kami tentukan dan menimbulkan infeksi pertama di Jerman, kemudian Prancis, dan kemudian Italia. Covid-19 bisa dibawa ke Italia oleh siapa pun.”

Maksud Francesca, Covid-19 di Italia bisa saja pertama kali dibawa turis asing atau orang Italia yang pulang dari China, episentrum wabah ini, sebelum pemerintah Italia menghentikan penerbangan dari Wuhan.

Jadi, bukan muncul tiba-tiba tanpa pembawa.

Teori Dokter Italia “Menjelaskan” Transmisi Lokal di Indonesia

Pada hemat penulis, teori dokter Italia ini bisa “menjelaskan” transmisi lokal di Indonesia pada pasien ke-27.

Seperti di kota Vo’ Euganeo, seseorang yang tidak berpergian ke luar negeri, tidak berkontak dengan orang yang baru pulang dari luar negeri, dan tidak terkait kluster Corona bisa saja terjangkit Corona.

Mungkin virus itu sudah dibawa ke tempat itu oleh seseorang yang terinfeksi, namun belum menunjukkan gejala Corona.

Kita tahu, Corona diperkirakan memiliki masa inkubasi antara 1-14 hari. Umumnya inkubasi terjadi sekitar 5 hari, demikian informasi dari WHO.

Artinya, seseorang bisa terjangkit Corona dari orang yang sudah memiliki virus Covid-19 dalam tubuhnya, namun belum menunjukkan gejala.

Daya tahan tubuh pasien juga memengaruhi. Di kota Vo’, pasien sudah berusia lanjut sehingga rentan terjangkit Corona. Pasien dengan kondisi tubuh lemah (punya komorbid/penyakit penyerta) juga lebih rentan Corona. 

Prediksi

Berdasarkan teori dr Francesca Russo, kita bisa menyusun semacam prediksi mengenai transmisi lokal Corona pada pasien kasus ke-27 di Indonesia. Transmisi lokal pada pasien ke-27 Corona di Indonesia mungkin terjadi dengan skenario berikut:

– pasien ke-27 itu mungkin pernah berkontak dekat dengan seseorang yang dalam tubuhnya telah memiliki virus penyebab Covid-19, namun belum menunjukkan gejala, seperti demam tinggi.

– pasien ke-27 itu mungkin terpapar cairan droplet, bersin, batuk dari seseorang yang memiliki Covid-19. Artinya pasien ke-27 bisa saja tidak bertemu pembawa Covid-19, tapi menyentuh droplet si pembawa dan akhirnya terjangkit Covid-19. 

– pasien ke-27 mungkin kondisi tubuh sedang lemah atau punya penyakit penyerta sehingga mudah terjangkit Covid-19.

Catatan penting:
1. Si pembawa virus Covid-19 pada pasien ke-27 mungkin sama sekali tidak sadar bahwa dirinya terjangkit (karena ia belum merasakan gejala).

2. Si pembawa virus pada pasien ke-27 bisa saja adalah:

a) WNA terjangkit, b) WNI terjangkit yang kontak dekat dengan WNA terjangkit c) WNI terjangkit yang baru pulang dari daerah dengan kasus Covid-19.

3. Si pembawa bisa saja sempat sakit, tapi lalu sembuh sendiri (ini mungkin terjadi) sehingga ia tidak merasa perlu memberitahu siapa pun bahwa ia pernah memiliki gejala Covid-19. 

4. Si pembawa mungkin tidak pernah berkontak dekat dengan pasien ke-27, namun tak sengaja menularkan lewat droplet.

Dikabarkan, virus Corona dapat bertahan beberapa saat di luar tubuh: di permukaan logam, alat makan-minum, tisu, dan benda-benda yang disentuh pasien. 

Akan tetapi, untuk sungguh menyebabkan dampak yang parah, virus ini perlu masuk dalam jumlah signifikan ke tubuh pasien. Juga tergantung daya tahan tubuh pasien. 

Tidak Perlu Panik

Amat penting pesan juru bicara Kemenkes. Jangan panik. Virus Corona tidak muncul tiba-tiba tanpa sumber penularan. Mari bantu pemerintah membendung mewabahnya Covid-19 dengan sadar kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan.

Semoga Tuhan YME memberikan kesembuhan bagi para pasien, dan perlindungan bagi kita semua.

Source: kompasiana.com

What do you think?

Written by admin

MINIM WWCD, BIGETRON RA KEMBALI KUASAI KLASEMEN PMPL INDONESIA 2020

Foto Terbaru Lucinta Luna Saat Pindah Sel Tahanan Beredar, Wajah Pacar Abash Langsung Jadi Sorotan