Ikhtisar.net – Berikut hasil uji coba Dexamethasone untuk pasien virus corona atau covid-19 di Indonesia.
keberhasilan obat dexamethasone menyembuhkan pasien positif virus corona menjadi perbincangan hangat publik belakangan ini.
Bagaimana tida, sebanyak 5.000 pasien positif Covid-19 di Inggris dikabarkan sembuh usai diberikan obat dexamethasone.
Bahkan dikutip dari laman resminya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil uji klinis awal terhadap obat dexamethasone tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” ujar Tedros.
Baca Juga: AWAL JULI 500 TKA CHINA DATANG KE INDONESIA, INI PENJELASAN PEMERINTAH
Menyikapi obat Dexamethasone yang viral di berbagai media pemberitaan, ternyata obat ini juga sudah dipakai di Indonesia kepada pasien positif corona.
Dokter spesialis paru, dr. Erlang Samoedro, Sp.P. membenarkan obat ini memang efektif untuk pasien-pasien kritis pasien corona.
Terlebih obat dexamethason ini juga ternyata telah digunakan para pasien positif Covid-19 di Indonesia.
“Obat ini sudah dipakai kok di Indonesia, tapi untuk pasien-pasien kritis. Sementara untuk Klorokuin digunakan untuk pasien ringan sampai sedang,” ujarnya saat dihubungi KompasTV, Kamis (18/6/2020).
Lantas bagaimana hasilnya?
Dokter Erlang yang disibukkan dengan merawat pasien corona menjelaskan secara bijak, bahwa penggunaan obat tidak selalu bisa menolong jiwa pasien ataupun menyembuhkan, karena kesembuhan dinilainya juga terkait dengan banyak faktor.
“Tentu ada hasilnya yang sembuh, dan ada juga yang tidak. Untuk berapa jumlah perhitungannya, saya belum ada datanya,” tegasnya.
Baca Juga: CARA AKTIVASI PROMO TELKOMSEL 30GB CUMA RP 65 RIBU (UPDATE)

Diketahui dexamethasone sendiri merupakan obat digunakan untuk mengobati kondisi penyakit autoimun seperti radang sendi, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, reaksi alergi, kondisi kulit dan mata tertentu, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.
Melansir laman WebMD obat ini juga digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing).
Selain itu, dexamethasone adalah hormon kortikosteroid (glukokortikoid), sehingga dapat mengurangi respons pertahanan alami tubuh dan mengurangi gejala seperti reaksi pembengkakan dan alergi.
Baca Juga: SINOPSIS PUTRI UNTUK PANGERAN RCTI, DIBINTANGI VERRELL BRAMASTA & RANTY MARIA
Namun sayangnya, obat ini juga dapat menimbulkan reaksi lain pada tubuh seseorang.
Dexamethasone dapat menyebabkan gangguan perut, sakit kepala, pusing, perubahan menstruasi, sulit tidur, nafsu makan meningkat, atau kenaikan berat badan dapat terjadi.
Sumber: Tribunnews