in

Pedagang Ikan Buang Insang Busuk di Depan Kantor Wali Kota

Petugas Sat Pol PP Kota Ternate terpaksa menutup pintu gerbang Kantor Wali Kota untuk menghalau pedagang ikan di Pasar Higienis merangsek masuk. Para pedagang ikan itu datang ke Kantor Wali Kota Ternate sekitar pukul 09.00 WIT Rabu 18 Maret 2020 sambil menenteng sejumlah kantong plastik berisi insang ikan yang telah membusuk. Gagal masuk ke halaman, para pedagang itu kemudian menghamburkan insang ikan di depan pagar Kantor Wali Kota hingga menyebarkan bau tengik yang sangat mengganggu.

Seorang pedagang yang mengaku bernama Anto mengatakan insang ikan yang telah membusuk itu sudah 4 hari tak diangkut petugas kebersihan dari Pasar Higienis dan dibiarkan menumpuk begitu saja di samping tempat jualan mereka. “Insang ikan dari hasil bajual pagi sampai siang itu torang tumpuk di samping tempat jualan. Kalau suruh angkat maka torang musti bayar lagi 5 ribu,” kata seorang rekannya.

Anto mengatakan pedagang ikan dibebani membayar retribusi sebesar Rp 5 ribu. Meski begitu, mereka juga dibebani pungutan lainnya. “Sampah bayar laeng, air bayar laeng, distribusi bayar laeng, berarti 15 ribu per orang,” kata dia.

Dia mengaku pungutan seperti itu telah berlangsung bertahun-tahun.

Selain membuang insang busuk di depan pagar Kantor Wali Kota, pedagang ikan juga mendatangi Kantor BP2RD. Pada kantor yang dipimpin Ahmad Yani Abdurahman itu, mereka melemparkan insang busuk itu ke dalam ruang tamu.

“Ini salah alamat, seharusnya mereka mendatangi Kantor Perindag,” kata Ahmad Yani.

Dia mengatakan instansinya hanya bertugas memungut pendapatan daerah. “Kita tidak urus penataan, kebersihan, air, dan lampu. Dorang bayar torang langsung setor ke kas daerah, bukan setor ke kita pribadi,” lanjut dia.

Insang busuk yang berserakan di lantai ruang tamu itu menyebarkan bau tak mengenakan. Bahkan meski telah dibersihkan petugas kebersihan, tetap saja meninggalkan bau menyengat.

Ahmad Yani sendiri menganggap aksi itu sebagai hal yang biasa saja sebagai cara pedagang ikan menyampaikan aspirasi. Meski begitu dia merasa sikap pedagang itu tak biasa sebab pedagang di pasar selama ini tak pernah seperti itu. ”Mudah-mudahan tidak ada unsur provokasi di balik ini,” kata dia

Sumber: diahinews.com

What do you think?

Written by admin

Penanganan Virus Corona, KNPI Dukung Penuh Gubernur Gorontalo

200317110428 954 compress59

Hanya di Indonesia Cek Corona di Tenda RS Ditagih Rp 700 Ribu